Sabtu, 31 Oktober 2009

Pelaku Separatisme di Papua Terus Diburu

Makassar, Kompas - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal FX Bagus Ekodanto menegaskan, semua pelaku aksi teror, termasuk yang bermuatan separatisme selama ini, akan terus diburu untuk diproses secara hukum. Langkah hukum mesti ditegakkan guna memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat serta memberikan efek jera terhadap pihak-pihak yang telah dan hendak berbuat serupa.



Demikian penegasan Irjen Bagus Ekodanto ketika dihubungi dari Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22/10) malam, terkait tertangkapnya salah satu dari lima tokoh separatis yang selama ini masuk daftar pencarian orang Polda Papua. Tokoh yang tertangkap tersebut adalah Victor F Yeimo (30), salah satu orang di balik rentetan aksi teror yang marak di Papua, terutama menjelang pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden tahun 2009.

Victor tertangkap jajaran Kepolisian Resor Kota Jayapura, Rabu malam, dalam operasi penyakit masyarakat (pekat). Ia tertangkap di sebuah kamar hotel di Sentani. ”Tidak ada tempat bagi gerakan pengacau keamanan, termasuk yang bermuatan separatisme. Siapa pun tokoh dan pelakunya harus diambil langkah hukum,” kata Bagus.

Secara terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Agus Rianto menjelaskan, Victor adalah salah satu dari lima tokoh yang diduga sebagai otak dan pelaku rangkaian aksi teror selama beberapa bulan terakhir. Dua di antaranya telah ditangkap, diadili, dan dihukum. Mereka adalah Buchtar Tabuni dan Seby Sembom. Buchtar telah dihukum tiga tahun dan Seby dua tahun.

Menyusul penangkapan Victor, dua tokoh lainnya masih terus dilacak. Namun, Agus belum bersedia merinci tokoh lain yang masih dikejar tersebut.

Rentetan aksi yang diduga melibatkan Victor selama ini, menurut Agus, adalah penyerangan terhadap markas Kepolisian Sektor Abepura dan pembakaran Rektorat Universitas Cenderawasih Jayapura. Aksi itu terjadi pada April 2009. (NAR, 23 Oktober 2009)

Tidak ada komentar: