Minggu, 06 Juni 2010

Kunjungan Obama, Lebih Baik di Tunda ?

Banyak info mengatakan, bahwa batalnya Obama ke Indonesia, disebabkan adanya perubahan yang kurang  proporsional terkait Amerika di Indonesia. Di tataran tingkat tinggi, sesungguhnya ada anggapan bahwa Amerika dan Indonesia itu dua Negara sekawan, yang sejak dahulu saling menghargai; tetapi belakangan ini, Indonesia lebih di isi oleh pandangan negatip khususnya karena, sangat dipengaruhi oleh perkalukan AS di dunia Islam, dan juga lemahnya AS dalam melobi kebrutalan Israel di wilayah Palestina. Orang jadi bernaggapan. Apakah ada manfaatnya berkawan dengan Negara yang seperti itu, yang dalam pergaulannya, sering bertindak laksana preman dan tidak peka dengan kesengsaraan orang lain. Jadi kalau di lihat dari kacamata seperti ini, memang ada baiknya agar Obama, membatalkan dahulu kunjungannya ke Indonesia; tetapi persi resminya ala media bisa jadi seperti yang dimuat oleh berbagai media  berikut ini;

Kompas, Washington,  Tumpahan minyak terburuk dalam sejarah AS memberikan sebuah ujian pada kepemimpinan Presiden AS Barack Obama. Karena masalah itu juga, Obama membatalkan kunjungan yang sedianya dilakukan bulan ini ke Australia dan Indonesia.

Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/6), mengatakan, Presiden Obama menghubungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui sambungan telepon pada Jumat pukul 09.00 pagi.

Presiden Obama meminta maaf karena terpaksa menunda kembali kunjungannya ke Indonesia yang semula direncanakan pada Juni 2010 ini.

Penundaan ini terjadi kedua kalinya setelah sebelumnya Presiden Obama dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada Maret lalu. Penundaan ketika itu dilakukan karena pemerintahan Obama masih perlu menggalang dukungan untuk meloloskan rancangan undang-undang reformasi layanan kesehatan.

Dino menjelaskan, dalam percakapan telepon selama sekitar 10 menit itu Presiden Obama menjelaskan bahwa ia kembali harus menunda kunjungannya kali ini semata-mata karena ia harus memfokuskan perhatian pada upaya untuk menanggulangi pencemaran minyak di perairan Teluk Meksiko.

Menjawab penjelasan Presiden Obama, Presiden Yudhoyono menyampaikan bahwa ia dapat memahami hal itu. ”Kedua pemimpin juga sepakat mencari tanggal yang tepat untuk kunjungan Presiden Obama ke Indonesia, mungkin November atau sebelumnya. Ini akan dirundingkan oleh pejabat kedua negara,” ujar Dino.

Dino menampik gagasan bahwa penundaan kunjungan Presiden Amerika Serikat itu terkait meningkatnya sentimen negatif terhadap Israel pascaserangan misi kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina. ”Presiden Yudhoyono justru sudah siap membicarakan masalah Palestina dengan Presiden Obama,” ujar Dino.

Dalam konteks bilateral, persiapan logistik, protokoler, dan substansial untuk menyambut Presiden Obama di Indonesia juga sudah siap.

Logistik dikembalikan

Karena pembatalan itu, sebagian logistik milik Pemerintah AS yang sudah sampai di Pulau Bali dipastikan segera diambil. Pengambilan logistik itu diperkirakan seiring dengan penarikan aparat intelijen AS yang sudah berada di Bali sejak awal pekan ini.

Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai Letkol Penerbang Adrin P Mongan di Denpasar, Jumat (4/6), mengatakan, ”Logistik yang sudah ada di Bali akan ditarik kembali oleh Angkatan Udara AS. Saya kira paling cepat awal pekan depan penarikan akan dilakukan,” kata Aldrin.

Pesawat kargo milik Angkatan Udara AS jenis Boeing C-17 Globemaster mendarat di Base Operasional Pangkalan Udara Ngurah Rai, Denpasar, Rabu lalu. Pesawat itu mengangkut logistik Obama. (Reuters/AFP/ DI/day/ben/har)

Tidak ada komentar: